ABSTRAK
Pengajaran menggunakan metode ceramah oleh para pengajar masih banyak ditemui di beberapa sekolah. Pendekatan ini masih lazim dan relevan pada penyampaian materi kepada para siswa.Walau kini populer system Student Centre Learning (SCL), guru tetap memiliki peran penting dalam pengajaran di ruang kelas. Penyampaian melalui metode ceramah terkadang menemui beberapa kendala, termasuk dari siswa. Saat penyampaian berlangsung, siswa sebagai subjek pembelajaran tak begitu respek terhadap materi yang disampaikan.
Perhatian dan konsentrasi mereka pecah oleh beberapa hal, di antaranya lingkungan sekitar serta materi tak menarik dan terkesan monoton. Kini, para siswa cenderung menjadi pendengar sambil lalu dari ceramah guru.
Artinya, mereka kebanyakan sekadar mendengar bukan menyimak dengan seksama.Hal ini akan berdampak buruk juga terhadap kemampuan siswa dalam menulis. Fenomena ini diartikan sesuatu yang wajar, namun sebenarnya hal ini cukup problematik. Selama tidak terjadi perubahan, guru sebagai agen transfer pengetahuan melakukan hal yang sia-sia, dan siswa sebagai subjek pembelajar pun rugi karena proses penerimaan ilmu sekadar numpang lewat.
Seharusnya, perlu orientasi tentang pentingnya kegiatan menyimak bagi para siswa. Para siswa perlu dikenalkan bahwa menyimak selain penting juga sangat bermanfaat. Dengan menyimak seseorag dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Menyimak juga memperlancar keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.
Pemahaman paradigma ini menentukan kesuksesan guru dalam mengajar. Pentingnya menyimak para siswa terhadap penjelasan guru memiliki dua alasan penting. Pertama, transfer ilmu dari guru ke siswa tersampaikan secara optimal. Kedua, pemahaman nilai etika pembelajaran di lingkungan kelas. Al-Quran sangat mementingkan keterampilan. Keterampilan dalam Al-Quran mencakup banyak hal, mulai dari keterampilan berbahasa, berfikir, ekonomi, berperang, dan sebagainya. Keterampilan diperoleh setelah melalui pendidikan dan latihan dan diiringi dengan kesabaran, keuletan dan ketekunan. Al-Quran mengungkapkan bahwa manusia yang baik adalah manusia yang paling terampil dalam pekerjaannya ( ahsanukum ‘amala (al-Mulk/67: 2).
Berasumsi pada uraian diatas penelitian ini mencoba untuk menganalisis, keterampilan menyimak ayat al-Qur’an pengaruhnya terhadap kemampuan menulis teks al-Qur’an pada pelajaran Qur’an Hadits. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas X.I MA Negeri Awipari Cibeureum Kota Tasikmalaya. Tujuannya antaralain Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh siswa dalam kemampuan menyimak ayat al-Qur’an terhadap kemampuan menulis teks al-Qur’an. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara keterampilan menyimak terhadaap kemampuan menulis teks al Qur’an