Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan dzikir dalam meningkatkan kecerdasan spiritual dalam upaya meningkatkan kinerja para pengurus pusat putra putri dan para pengurus asrama putra dan putri mulai tahun 2013 sampai tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskripsi kuanitatif dengan menggunakan analisis jalur sebagai perbandingan antara kinerja para pengurus Pondok Pesantren Gemayasih sebelum mengikuti majelis dzikir dan setelah mengikuti majelis dzikir serta dampak dari terus menerus melaksanakan dzikir sebagaimana mestinya yang akhirnya menumbuhkan dan mengasah kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang bisa mengarahkan dan memecahkan persoalan dan nilai, yaitu menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan lebih kaya. Kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan, kinerja atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan orang lain. Seseorang membutuhkan ritual ibadah keagamaan sebagai pembimbing untuk memiliki dan meningkatkan potensi kecerdasan spiritual. Ritual tersebut dapat ditempuh melalui sholat, puasa dan dzikir. Dzikir adalah aktivitas ibadah agama dengan cara mengingat atau menyebut asma Alloh, tasbih, tahlil dan tahmid. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara faktual dimulai dari tahun 2013 membuktikan bahwa salah satu cara mengasah dan mengembangkan potensi kecerdasan spiritual adalah melalui dzikir dalam suatu majelis dzikir yang dilakukan secara terus menerus. Begitupun di Pondok Pesantren Gemayasih dengan dianjurkannya mengikuti ibadah dzikir jamaah dalam majelis dzikir Minhajul Karamah seiring berjalannya waktu, kinerja para pengurus mengalami peningkatan yang sangat baik, baik itu dilihat dari sudut pandang manjemen kepengurusan, pengabdian maupun pendidikan dan sistem pengajaran.