Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya tingkat Soft Skill peserta didik yang hanya diberikan rata-rata 10% dalam kurikulumnya. Maka diharapkan Kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) bisa menjadi alternatif untuk peningkatan Soft Skill peserta didik.
Hal ini merupakan sebuah fenomena menarik untuk diteliti. Dengan demikian, permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana tingkat keaktifan siswa pada kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) di MA Baitul Hikmah?: (2) Bagaimana tingkat Soft Skill siswa MA Baitul Hikmah?: (3) Bagaimana pengaruh keaktifan siswa terhadap tingkat Soft Skillnya di MA Baitul Hikmah?:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa pada kegiatan Masa Orientasi Siswa di MA Baitul Hikmah, untuk mengetahui tingkat Soft Skill siswa MA Baitul Hikmah, dan untuk mengetahui pengaruh keaktifan siswa terhadap tingkat Soft Skillnya di MA Baitul Hikmah.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah dengan cara memaparkan hasil penelitian. Adapun teknik yang dipakai dalam pengumpulan adalah observasi, wawancara, angket dan studi kepustakaan. Dalam mengolah dan menganalisis data, langkah -langkah yang ditempuh adalah menghitung uji normalitas data, menghitung koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y, dan pengujian hipotesis.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh keaktifan siswa Masa Orientasi Siswa (MOS) terhadap tingkat soft skillnya di MA Baitul Hikmah Indihiang Kota Tasikmalaya memiliki korelasi yang tinggi sekali karena hasil analisis memperoleh nilai 0,99 dan angka tersebut berada pada interval 0,80-0,100. Sedangkan antara kedua variabel tersebut sebesar 86% yang berarti bahwa keaktifan siswa dalam Masa Orientasi Siswa (MOS) memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat Soft Skillnya.