Terciptanya kerukunan antar umat beragama merupakan suatu kondisi yang diharapkan banyak pihak.Kependudukan di Indonesia tidak menganut satu agama,tentunya kerukunan hidup antar umat beragama berhasil menjadi symbol Bhineka Tunggal Ika.Berkenaan dengan hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan menempatkan pendidikan sebagai media untuk menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama.
Dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa pendekatan atau metode yaitu Deskriptif Analisis suatu metode yang berusaha mengumpulkan data,menyusun,menganalisa serta menafsirkan data yang sudah ada.Metode Penalaran Deduksi,yaitu cara berfikir dalam membahas pengertian atau melakukan penelitian terhadap segala persoalan maupun data dengan jalan mengambil dasar pegetahuan umum kemudian dijabarkan dengan ketentuan-ketentuan khusus sehingga diperoleh pengertian yang lebih konkrit dan terperinci.
Dari pembahasan yang penulis uraikan maka secara ringkas,penulis tarik kesimpulan dalam pemikiran sebagai berikut : (1). Tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan islam yaitu menghidupkan potensi diri anak didik baik dari segi jasmani maupun rohaninya secara terus menerus menuju terbentuknya insanKamil,selaras dengan tujuan Pendidikan Nasional yang ingin mencapai kecerdasan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. (2). Yang dimaksud dengan kerukunan hidup antar ummat beragama adalah kesadaran seseorang dalam menjalankan seluruh aktivitas dan fungsi hidupnya dengan berdasarkan pada nilai-nilai dan norma-norma agama berupa kesadaran untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,menjalankan ibadah sebagai realisasi aktifalisasi dari iman,serta kesadaran dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan dasar-dasar akhlakulkarimah baik dalam hubungan dengan Allah maupun terhadap sesama manusia yang berlainan agama dengan tetap menghormati pemeluk agama-agama lain. (3). Dalam upaya memposisikan pendidikan Islam sebagai media dalam mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama,hal itu tidak terlepas dari keseluruhan proses mulai dari segi kurikulum kemudian materi maupun metode serta sistem yang dipakai dalam pendidikan islam senantiasa merujuk pada perkembangan kehidupan masyarakat yang terjadi sekarang ini dalam hal kerukunan antar umat beragama,sehingga pendidikan islam mampu keluar dari asumsi-asumsi pengajaran yang selama ini berlangsung masih mendorong outputnya pada bentuk kehidupan yang ekslusif.