Image of KONSEP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERDASARKAN AL-QUR'AN SURAH THAHA AYAT 44

Text

KONSEP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERDASARKAN AL-QUR'AN SURAH THAHA AYAT 44



Formula kaidah diksi dalam ayat-ayat Alquran diaplikasikan dalam konsep kesantunan yang bertujuan untuk mengatur tata caraa berkomunikasi antarsesama dalam rangka menjunjung tinggi etika dan akhlak diantaranya adalah berkata dengan bahasa yang halus dan lemah lembut (qaulan layyina). Bahasa yang digunakan dalam proses pendidikan haruslah menggunakan bahasa yang baik dan benar bukan yang melanggar prinsip kesantunan yang menyebabkan terjadinya ketidaksantunan dalam proses pendidikan Pandangan siswa terhadap kesantunan berbahasa lebih kepada segi pragmatis, sedangkan menurut guru lebih cenderung normatif, antara lain yng mengandung kebenaran, kejujuran, keadilan, kebaikan, lurus, halus, sopan, pantas, penghargaan, khidmat, optimisme, indah menyenangkan, logis, fasih, terang, tepat, menyentuh hati, dan lain-lain. Maka menarik bagi penulis untuk meneliti konsep kesantunan berbahasa tersebut yang tertuang dalam surat Thaha aya 44 sebagai acuan dan pedoman bagi siswa dan guru dalam mengimplementasikan kesantunan berbahasa dalam proses pendidikan. Terutama guru sebagai seorang pendidik mempunyai peranan penting untuk mendidik para siswanya agar mempunyai keterampilan berbahasa santun dengan siapapun yang diajak komunikasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep kesantunan bahasa yang terkandung dalam Al-Qur'an surat Thaha ayat 44 serta implementasinya dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan jenis penelitian kualitatif menggunakan penelitian pustaka (library research, yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literature (kepustakaan), baik berupa kitab, buku, catatan, maupun hasil penelitian dari peneliti terdahulu.
Konsep kesantunan berbahasa dalam Al-Qur`an diantaranya tertuang dalam surah Thaha ayat 44 yaitu dalam berkata harus menggunakan "qaulan layyina" ( Perkartaan yang lemah lembut ). Makna qaulan layyina adalah ucapan baik yang dilakukan dengan lemah lembut sehingga dapat menyentuh hati orang yang diajak bicara. Dengan memperhatikan penjelasan para mufassir tentang QS. Thaha ayat 44 dapat disimpulkan bahwa makna qaulan layyina adalah ucapan baik yang dilakukan dengan lemah lembut sehingga dapat menyentuh hati orang yang diajak bicara. Komunikasi yang terjadi adalah hubungan dua hati yang akan berdampak pada terserapnya isi ucapan oleh orang yang diajak bicara. Akibatnya ucapan itu akan memiliki pengaruh yang dalam, bukan hanya sekedar sampainya informasi, tetapi juga berubahnya pandangan, sikap, dan perilaku orang yang diajak bicara. Impelemantasi santun berbahasa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat dilakukan dengan beberapa tahap Pertama, Penguasaan terhadap bahasa dengan baik Kedua, mengimplementasikan berbahasa santun dengan penggunaan bentuk-bentuk sapaan, penggunaan intonasi, kapan giliran bicara, serta bagaimana gerakan tubuh/mimik bukanlah sesuatu yang dapat digunakan secara bebas. Ketiga, guru menganjurkan kepada siswa untuk mempraktekan berbahasa santun diluar lingkungan sekolah khususnya di rumah. Keempat, guru membuat strategi pembelajaran kesantunan berbahasa. Kelima, Kepala sekolah sebaiknya mengambil peranan untuk memberikan petunjuk teknis bagaimana agar para guru PAI dalam penyampaian mata pelajaran dapat mempraktekan kesantunan berbahasa kepada para siswa


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
C-329
Penerbit PT Grasindo : Malang.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya