Islam sebagai agama yang memiliki konsep dan aturan dalam setiap sendi kehidupan termasuk konsep toleransi,Allah SWT telah mengajarknnya melalu lisan Nabi Muhammad Saw.Sebagai utusan dalam menyampaikan risalah tentang konsep toleransi yang sangat komperhensif.Seorang guru dalam dunia pendidikan harus mampu memahamkan konsep toleransi secara benar dan komperhensip kepada siswa-siswanya disekolah terlebih guru Pendidikan Agama Islam.Oleh karena itu perlunya sebuah konsep toleransi yang matang dan komperhensip yang dijadikan sebuah rujukan dalam memahamkan sikap toleransi tersebut.Salah satu konsep toleransi yang telah diajarkan Nabi Muhammad adalah yang terdapat dalam hadits al-Hanafiyyatu as-Samhah.Namun yang menjadi pertanyaan seberapa jauh pemahaman konsep pendidikan toleransi yang tertuang dalam hadist tersebut.Berdasarkan hal tersebut,penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang konsep pendidikan toleransi yang terkandung dalam hadist "al-Hanafiyyatu as-Samhah".
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep toleransi yang tertuang dalam hadist al-Hanafiyyatu as-Samhah,bagaimana penafisran para mufassirin terhadap hadist tersebut dan bagaimana implementasi konsep toleransi berdasarka hadist al-Hanafiyyatu as-Samhah dalam pendidikan agama islam.metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif analitik.Yang termasuk kategori penelitian kualitatif yang bersifat normatif.Adapum teknik pengumpulan data,penulis menggunakan teknik studi kepustakaan (Library Research) serta dokumentasi.
Konsep pendidikan toleransi yang terkandung dalam hadist al-Hanafiyyatu as-Samhah menjelaskan bahwa islam adalah agama yang mengandung nilai-nilai toleransi,kemudahan,keraahan yang sejalan dengan keuniversalannya sehingga menjadi agama yang rohmatan lil'alamin.Penafsiran para ulama tentang hadist ini pada intinya bahwa kata as-samhah adalah as-Sahlah (mudah) diambil dari kata as-Suhulah (kemudahan) dan hadist ini menunjukan anjuran untuk bertoleransi dalam interaksi sosial dan menggunakan akhlak mulia dan budi yang luhur juga menganjurkan untuk tidak mempersulit manusia dalam mengambil hak-hak mereka serta menerima maaf dari mereka dan juga larangan bersikap Tasyaddud (keras) dalam agama.Implementasi nilai-nilai pendidikan toleransi berdasarkan hadist al-Hanafiyyatu as-Samhah dalam pendidikan agama islam dapat dilakukan dengan bentuk atau cara.Pertama,mendidikan nilai toleransi pada suatu mata pelajaran (maple)tertentu (subject matter) yaitu melalui mata pelajaran pendidikan agama islam.Kedua,mendidikan nilai toleransi pada seluruh program dan proses pembelajaran.Pendekatan yang digunakan dalam pembelajarannya adalah pendekatan klarifikasi nilai,strategi yang digunakan dalam pendekatan tersebut adalah studi case yang dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu : 1. Narasi kasus (narration of case),2. Identifikasi nilai (identification of falue),3. Literasi norma (literacy of norm),4. Afiksasi kesadaran (affixation of consciousness)dan 5. Internalisasi nilai (internalization of falue).