"Konsep Pendidikan Islam tentang Kriteria Guru dalam Qs Al-Fath ayat 29 Dan Implikasinya Terhadap Profesionalisme Guru" program studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Kota Tasikmlaya, di bawah bimbingan Mohammad Hamim, MA dan Nida Himaturrifa, M.Pd Guru merupakan faktor dominan serta paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya, karena bagi peserta didik, guru merupakan tokoh panutan, teladan bahkan menjadi figur identifikasi diri. Oleh karena itu, guru seyogyanya memiliki sifat, perilaku dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan siswa secara utuh dalam hal ini di katakan sebagai guru yang profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kriteria guru Pendidikan Islam dalam QS Al-Fath ayat 29, bagaimana implikasi Qs Al-Fath ayat 29 terhadap peningkatan profesionalisme guru, nilai-nilai profesionalisme guru. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah salah satu cara atau penyajian kerja dan deskriptif adalah menggunakan sesuatu menurut keadaan fakta yang ada. Hasil penelitian ini adalah kriteria guru pendidikan Islam berdasarkan QS Al-Fath ayat 29 bahwasanya seorang guru itu harus berkepribadian Islam, bersikap tegas, menjadi panutan dan suri tauladan bagi peserta didiknya, berwawasan tinggi dan mengetahui psikologi anak serta dapat berkomunikasi dengan baik terhadap peserta didiknya, Implikasi surat Al-Fath ayat 29 terhadap profesionalisme guru bahwa seorang guru harus bersikap keras terhadap siapa pun yang menentang agama, dan bersifat balas kasih kepada sesama pendidik dan peserta didik serta seluruh komponen kegiatan belajar mengajar dalam lingkungan pendidikan,, memiliki kompetensi spiritual menjadikan agama sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuan khususnya ilmu agama serta mengabdikan dirinya kepada Allah agama bangsa dan Negara dan nilai-nilai profesionalisme guru yang terkandung dalam Al-Qur'an surat Al-Fath ayat 29 bahwa setiap pemimpin atau pendidik hendak memiliki sikap yang tegas, yang berwibawa, dan keras dalam mempertahankan prinsip-prinsip agar agama islam khususnya yang berkaitan dengan masalah akidah atau prinsip dasar agama Islam memiliki kompetensi spiritual, menjadikan ibadah khususnya ibadah makdhoh sebagai landasan dan juga jalan dalam mendekatkan diri pada Allah agar senantiasa mendapatkan hidayah dan taufik-Nya dalam menjalankan tugas sebagai pendidik.