Image of KONSEP PENDIDIKAN TAUHID ANAK MENURUT AL-QUR'AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 133 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJRAN PAI

Text

KONSEP PENDIDIKAN TAUHID ANAK MENURUT AL-QUR'AN SURAT AL-BAQARAH AYAT 133 DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJRAN PAI



Penelitian ini diangkat berdasarkan pada fenomena yang sering diberitakan baik di media sosial maupun elektronik yang mengabarkan banyak anak yang sudah terjerumus ke dalam penyimpangan sosial seperti: mencuri, berzina, mabuk-mabukan dll. Dengan berbagai tantangan globalisasi yang semakin merajalela bisa membuat anak terjerumus dalam hal-hal syirik dan perbuatan dosa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan tauhid anak dalam surat Al-Baqarah ayat 133 dan implementasinya dalam pembelajaran PAI.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer yakni tafsir al-Maraghi, tafsir Al-Azhar, tafsir Jalalain dan tafsir Al-Misbah, sedangkan sumber data sekundernya yakni buku-buku yang berhubungan dengan judul penelitian ini.
Hasil penelitian ini adalah ditemukan bahwa : 1) Konsep pendidikan Tauhid anak dalam surat Al-Baqarah ayat 133 ada tiga, yaitu : a) Kalimat “Am Kuntum syudaha’a iz hadara ya`qubal mautu” yang artinya : adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan tanda-tanda maut, b) kalimat “iz qala libanihi ma’tabuduna mim ba’di” yang artinya : apakah kalian menyaksikan ketika Nabi Ya`qub berkata kepada anak-anaknya, apakah yang kalian sembah sesudahku? Maksudnya pertanyaan Ya`qub ini hendaknya membaiat anak-ananknya agar mereka tetap teguh pada pendiriannya di dalam islam, ajaran tauhid dan segala perbuatan hanya kepada Allah, dan untuk mencari rida-Nya, c) kalimat “Qalu na’budu ilahaka wa muslimun”. Yang artinya : anak-anaknya Ya`qub menjawab, kami akan menyembah Tuhan yang telah kami ketahui keberadaan-Nya melalui bukti-bukti yang rasional, dan sekali-kali kami tidak akan berbuat musyrik terhadap-Nya?. 2) Implementasi / penerapan pendidikan tauhid anak yang paling utama yaitu pendidikan dari orang tu mengenalkan tauhid sejak dini memberi contoh yang baik kepada anak seperti: anak sering diajak kemesjid ikut shalat ikut mengaji, dll, karena pendidikan agama disekolah hanya bersifat membantu, terutama membantu dalam menambah pengetahuan anak. Memang, sekolah juga diharapkan dapat menanamkan iman dalam hati anak didiknya, tetapi kemungkinan berhasilnya amat kecil. Oleh karena itu, sekali lagi kerja sama sekolah dengan amat perlu, terutama dalam pendidikan agama anak 3) Adanya faktor pendukung dan penghambat impelementasi pendidikan anak, faktor pendukungnya yaitu pendidikan agama pada anak harus dilakukan dengan seimbang antara jasmani dan rohaninya. Semua bisa berjalan dengan lancar, bila anak mempunyai kepribadian yang sesuai dengan Al-Qur`an dan Hadits. Adapun yang menjadi faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan pendidikan dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu faktor internal / dari keluarga sendiri dan faktor eksternal (luar).


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
E-018
Penerbit Alfabeta : Malang.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya