Perubahan sosial masyarakat membawa dampak dan pengaruh terhadap perkembangan anak-anak didik. Hal tersebut dapat dibuktikan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi baik sarana komunikasi maupun sarana pendidikan. Di samping itu juga ada dampak dan pengaruhnya yaitu meningkatnya kenakalan remaja dan merebaknya perkelahian antar sekolah diberbagai daerah yang mengandung perhatian. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Atas dasar ini, sebagai bahan acuan dan referensi dalam upaya meningkatkan disiplin siswa baik di sekolah maupun diluar sekolah dengan melalui pembiasaan shalat berjamaah, yang selanjutnya dapat dijadikan model dalam meningkatkan disiplin siswa. Penelitian ini bertitik tolak dari kenyataan dilakukan oleh para guru dalam menerapkan disiplin terhadap siswa kurang memperhatikan apakah dalam menerapkan disiplin tersebut mencapai sasaran atau tidak. Ada sebagian guru dalam menerapkan disiplin, tidak membantu siswa untuk mentaatinya. Sebaliknya ada guru yang dalam menerapkan disiplinnya kurang memberikan contoh atau teladan dalam bersikap. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Data yang ditemukan menunjukkan bahwa dalam meningkatkan disiplin siswa melalui pembiasaan shalat berjamaah, ternyata cukup positif dan meningkat dari 38 siswa yang diteliti 68% kedisiplinan siswa meningkat dan 32% kurang. Hal ini dikarenakan shalat mengandung manfaat yang besar dalam pembinaan watak dan pembinaan diri. Manfaat yang besar dalam diri seseorang adalah rasa ketaatan terhadap Allah SWT. untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan disiplin siswa melalui pembiasaan shalat, dapat dijadikan upaya dan kegiatan dalam meningkatkan disiplin siswa, sehingga mencapai target yang diharapkan, yaitu terwujudnya siswa yang berdisiplin dan tertib, patuh pada aturan, juga dapat menahan diri dari keinginan dan saling menyelamatkan secara khususnya mampu mengantarkan peserta didik menuju manusia yang berakhlak mulia.