Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku keagamaan siswa yang tinggal di lingkungan pesantren, bagaimana perilaku keagamaan siswa yang tinggal di lingkungan keluarga, dan apakah ada perbedaan perilaku keagamaan antara siswa yang tinggal di lingkungan pesantren dengan siswa yang tinggal di lingkungan keluarga. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 s.d. 23 Juli 2018 di MAN 3 Kota Tasikmalaya . Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparasi dengan pendekatan kuantitatif. Responden dalam penelitian ini berjumlah 32 siswa dari 276 siswa yang terdiri dari 16 siswa yang tinggal di lingkungan pesantren dan 16 siswa yang tinggal di lingkungan keluarga. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,095 atau probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,095>0,05). Maka hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan perilaku keagamaan yang signifikan antara siswa yang tinggal di lingkungan pesantren dengan siswa yang tinggal di lingkungan keluarga diterima. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan perilaku keagamaan yang signifikan antara siswa yang tinggal di lingkungan pesantren dengan siswa yang tinggal di lingkungan keluarga di tolak. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan perilaku keagamaan antara siswa yang tinggal di lingkungan pesantren dengan siswa yang tinggal di lingkungan keluarga.