Muhammadiyah kerap di pandang sebagai contoh sukses dari perpaduan antara islam ke modernan. Dengan mengadopsi semangat disiplin, kesejajaran, dan kerja keras, Muhammadiyah telah menjadi organisasi kaya dan mandiri. Secara kuantitatif, institut pendidikan dan kesehatan yang dimiliki Muhammadiyah hanya diunggguli jumlahnya oleh institut yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Muhammadiyah memiliki 177 perguruan tinggi; ribuan sekolah tingkat atas, tingkat menengah, dan tingkat dasar; serta ratusan rumah sakit dan balai kesehatan. Namun demekian, kesuksesan dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi tentu saja tak mengindikasikan bahwa organisasi itu juga memegang nilai pluralisme dan toleransi keagamaan. Karena itu, artikel ini ingin mendeskripsikan posisi Muhammadiyah dalam kaitannya dengan pluralisme, liberalisme dan islamisme. Artikel ini beragumen bahwa meski Muhammadiyah didominasi oleh anggota yang memiliki keberagaman yang moderat, namun sejumlah warganya memiliki cenderung eksklusif atau puritan dalam hal teologi. Kesibukan Muhammadiyah dalam memberikan pelayanan sosial menjadi faktor yang berhasil menetralisir organisasi ini dari keterjebakan islamisme.