Detail Cantuman
Advanced SearchText
STUDIA ISLAMIKA
Artikel ini menjelaskan dua bentuk yang mengemuka dari mobilisasi identitas kultural dalam gerakan separatisme Aceh. Pertama adalah munculnya Darul Islam (DI) pada dasawarsa 1950 an; Dan yang kedua adalah munculnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 1980 an dan 1990 an. Kecenderungan umum dari dinamika politik di Aceh dewasa ini memunculkan sejumlah pertanyaan terkait dengan adanya lembaga lembaga baru dalam pemerintahan daerah di Aceh, yang memperumit dimensi dimensi politik GAM. Beberapa lembaga itu memang membentuk pola baru hubungan Aceh - Jakarta, tetapi yang lain tampak menjadi repitalisasi dari agenda pemberontakan Aceh sebelumnya, yakni DI/TII. Apa penyebab dari munculnya kembali Islam masuk di panggung politik Aceh? Artikel ini berpendapat bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya variasi dari dua episode pemberontakan Aceh adalah interaksi antara desain kelambagaan negara - bangsa Indonesia dan peluang yang tersedia untuk mobilisasi kultural pada suatu titik pembangunan institusi tertentu. Ideologi kaum separatis seperti di Aceh dibentuk dan difasilitasi oleh konteks politik kelambagaan dimana gerakan itu mengemuka.
Ketersediaan
2x005AMj001 | 2x0.05 AM j | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2x0.05 AM j
|
Penerbit | : Yogyakarta., 2016 |
Deskripsi Fisik |
X, 192 hlm; 15 x 22 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
-
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain