Image of PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III MI MIFTAHUL KHAER KOTA TASIKMALAYA

Text

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III MI MIFTAHUL KHAER KOTA TASIKMALAYA



AIP SARIPUDIN.
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III MI MIFTAHUL KHAER KOTA TASIKMALAYA
Pembelajaran IPS adalah untuk membina peserta didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan keadilan sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan negara. Selain itu, IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya. Demi tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal, upaya untuk meningkatkan kualitas pembalajaran harus terus menerus dilakukan. Salah satu upaya ini adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Perbaikan pembelajaran yang direncanakan dilakukan dengan perumusan yang tepat dapat mengurangi timbulnya permasalahan pembelajaran IPS di kelas III tentang mata angin adalah kurangnya minat dan latihan siswa karena metode dan model pembelajrannya kurang menyenangkan sebab masih bersifat klasik karena banyak ceramah. Untuk sistem pembelajaran IPS SD pada kelas I sampai II dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan untuk kelas III sampai VI dilaksanakan melalui pendekatan pelajaran.
Pengertian IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah dan menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu. Dimana ruang lingkup IPS adalah hal-hal yang berkenaan dengan manusia dan kehidupannya meliputi semua aspek kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat. Obyek dari IPS adalah aspek kehidupan manusia dikaji berdasarkan satu kesatuan gejala sosial atau masalah sosial, yanng mana tempat pembelajrannya diajarkan pada tingkat rendah persekolahan (SD-SMA)
Dari permasalahan ini berdampak pada tingkat pencapaian KKM yang rendah. Oleh karena itu penulis berusaha memperbaiki pembelajaran ini menggunakan proses dan kaidah penelitian tindakan kelas.
dari hasil penelitian tindakan kelas melalui perbaikan pembelajaran, nilai keberhasilan dan kegagalan yang ditemui dalam perbaikan pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut.
Pada tahap perbaikan pembelajaran siklus I, nilai siswa yang tuntas belajar mencapai 65%, dan yang belum tuntas tinggal 35% atau jumlah siswa yang tuntas belajar mencapai 11 anak dan yang belum tuntas 6 anak, dengan nilai rata-rata kelas 69, nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 55.
Pada tahap perbaikan pembelajaran siklus II, siswa yang tuntas belajar mencapai 82%, dan yang belum tuntas 18%, dengan nilai rata-rata 75, nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 60.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
F.071
Penerbit : Malang.,
Deskripsi Fisik
X, 55 hlm; 20 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
-
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya