PENGANTAR PENERBIT
Sejak masa Daulah Bani Umayah,pentingnya mengentaskan kendala bahasa agar bisa menyerap ilmu-ilmu pengetahuan dari manuskrip-manuskrip berbahasa non-Arab sudah mulai disadari.Hal itulah yang membuat penerjemahan menggeliat dan terus digalakkan,hingga Bani Abbasiyah yang berkuasa setelahnya.
Di Indonesia,peran kitab kuning dalam proses transmisi ilmu pengetahuan islam nyaris tidak diragukan lagi.Tidak hanya dalam lingkup pesantren dan santri saja,melainkan juga menyeluruh dan memiliki peran sentral di jantung pemahaman agama masyarakat Muslim Indonesia.
Sebagai sebuah karya,kitab kuning merefleksikan khazanah keilmuan dan perkembangan intelektualusme yang terjadi dimasa itu,yang tentu sedikit banyak memengaruhi si pengarang dalam karyanya.