I. MENGAPA HARUS MEMBASUH LUKA PENGASUHAN?
1.1 Mendeteksi Adanya Respons Eror
1.2 Kerap Muncul dan Menguat Setelah Menikah
1.3 Pemicu untuk Merusak Hubungan.
1.4 Gempuran Faham yang Meniadakan Soal Jiwa (Nafs)
1.5 Telah Menjauh dari Kesejatian Diri sebagai Manusia
II. RELASI ANAK DAN ORANG TUA DI AL-QUR'AN
II.1 Anak Tidak Ingin Durhaka
II.2 Anak Ingin Total Berbakti
II.3 Anak Bisa Jadi Musuh Orang Tua
a. Keluarga 'Imran
b. Keluarga Ibrahim
c. Nabi Nuh
d. Nabi Adam
III. EMOSI DAN RASA
III.1 Tentang Emosi dan Rasa Dalam Al-Qur'an
III.2 Emosi Dalam Al-Qur'an
III.2.1 Emosi dan Reaksi Kulit.
III.2.2 Emosi dan Reaksi Pupil Mata.
III.2.3 Emosi dan Reaksi Pernapasan.
III.2.4 Emosi dan Reaksi Fisiologis lainnya
III.3 Dimana Perasaan Kita Berada?
a. Rasa Takut
b. Rasa Santun & Kasih Sayang.
C. Rasa Dendam atau Dengki
IV. QALBU DAN NAFS
IV.1 Hati dan Jiwa yang Jarang Diobati
IV.2 Ruang Rasa Bernama Qalbu
IV.3 Berkenalan dengan Nafs
V. KISAH PARA PEMBASUH LUKA
V.1 Rute Baru (Kisah Pertama)
V.2 Rasa Bersaksi (Kisah Kedua)
V.3 Entah Kapan Selesainya (Kisah Ketiga) V.4 Pernah Ada yang Datang ke Rumah (Kisah Keempat)
VI. MEMBASUH LUKA PENGASUHAN
VI.1 Healing (Penyembuhan)
VI.2 Tazkiyah (Pembersihan)
VI.3 Tadsiyah (Pengotoran)
VI.4 Marah dan Luka Pengasuhan.
a. Ghilzah
b. Kariha
C. Sakhita
d. Ghadab
e. La'nat
VII. MULAI MEMBASUH LUKA DENGAN TAZKIYATUN NAFS
VII.1 Preventif dengan Berprasangka Baik
VII.2 Kuratif: 7 Langkah Utama
VII.2.1 Langkah Pertama: Bersihkan Badan. VII.2.2 Langkah Kedua: Sikap yang Terhormat
VII.2.3 Langkah Ketiga: Belajar Al-Qur'an
VII.2.4 Langkah Keempat: Zakat
VII.2.5 Langkah Kelima: Dzikir
VII.2.6 Langkah Keenam: Gantungkan Harapan pada Allah
VII.2.7 Langkah Ketujuh: Taubat
VIII. MEMBASUH LUKA ORANG TERSAYANG
VIII.1 Menjadi Orang Tua yang Membasuh Luka Anak
VIII.2 Menjadi Suami/ Istri yang Membasuh Luka Pasangan
IX. ADA APA SETELAH INI?
IX.1 Korban, Bukan Mental Korban
IX.2 Apa Indikator Keberhasilannya?
IX.3 Pembinaan Qur'an, Penyembuh Sejati