Lembaga Keuangan Syariah (LKS) memiliki peranan yang cukup penting pada pertumbuhan lembaga keuangan di Indonesia. Peranan ini dibuktikan oleh dengan banyaknya masyarakat di Indonesia mulai tertarik menggunakan lembaga keuangan syariah untuk mengembangkan usahanya. Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dalam menjalankan bisnis usahanya juga tidak terlepas dari syariat islam. Oleh karena itu, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) tidak akan mungkin membiayai usaha-usaha yang di dalamnya terkandung hal-hal yang diharamkan oleh agama. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi penanggulangan, apa saja faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya pembiayaan murabahah bermasalah di BMT Al Ittihad Tasikmalaya.
Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang orang yang diamati. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis yang bersifat deskriptif kualitatif, yang dikembangkan dengan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu kejadia sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti.
Dari hasil penelitian ini bahwa dalam penanggulangan pembiayaan murabahah bermasalah BMT Al Ittihad Tasikmalaya menggunakan strategi yang lebih mengedepankan kekeluargaan seperti melakukan pendekatan kepada nasabah secara manusiawi agar segera ditemukan penyebab permasalahannya dan segera ditanggulangi dengan cepat, pembinaan, rescheduling, restructuring, dan pengamanan jaminan. Dilihat dari jumlah nasabah pembiayaan murabahah dari tahun 2011-2015 melalui 4 kategori kualitas pembiayaan, strategi penanggulangan pembiayaan murabahah bermasalah yang dilakukan BMT Al Ittihad Tasikmalaya sudah cukup baik.