Permasalahan penyalahgunaan narkotika sangat menarik dibahas, karena meskipun telah terdapat aturan hukum dan sanksi yang jelas, namun pada kenyataannya penyalahgunaan narkotika ini masih tetap marak bahkan semakin cenderung meningkat khususnya di kalangan para remaja. Penelitian ini tentang hasil putusan pada perkara Nomor 29/Pid. Sus/2022/PN.TSM dengan judul Tinjauan Yuridis Putusan Hakim Tindak Pidana Dalam Perkara Narkotika UU Nomor 35 Tahun 2009 Ditinjau Dari Perspektif Siyasah Syar'iyyah. ). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif melalui pendekatan Undang-undang (Statute Approach) yakni menelaah segala regulasi dan undang-undang yang bersangkutan dengan penelitian terkait.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana: 1.) Untuk mengetahui hukum acara pidana yang dilakukan oleh hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya dalam menangani tindak pidana narkotika. 2.) Untuk mengetahui hukum acara pidana yang dilakukan oleh hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya dalam menangani tindak pidana narkotika di Pengadilan nomor Putusan PN TASIKMALAYA Nomor 29/Pid. Sus/2022/PN.Tsm 3.) Untuk mengetahui penyelesaian tindak pidana narkotika menurut perspektif siyasah syar'iyyah. Pada perkara dengan nomer 29/Pid. Sus/2022/PN.Tsm pelaku tindak kejahatan narkotika dengan pidana 7 tahun dikurangi dengan lamanya terdakwa menjalani masa penahanan sementara, dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan dan Denda sebesar Rp 1.000.000.000 (satu Milyar rupiah) Subsidair 6 (enam) bulan pidana Penjara. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan metode penelitian yang telah di sebutkan di atas dapat di simpulkan bahwa, tinjauan Yuridis Putusan Hakim Tindak Pidana Dalam Perkara Narkotika sudah terlealisasikan.