YUSRI RAHMIATI 1901211. IMPLEMENTASI MODEL TAKRIR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QURAN PADA PESERTA DIDIK (Studi Penelitian di DIA Al-ikhlas Babakan Jati Kota Tasikmalaya). SKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. IAI TASIKMALAYA

Menghafal dan menjaga hafalan sama pentingnya, kebanyakan para penghafal lebih semangat menambah hafalan dibandingakan menjaga hafalannya Menghafal Al-Quran dibutuhkan niat yang lurus, ikhlas dan istiqomah DTA Al-ikhlas merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki program unggulan yaitu Tahfidzul Quran Model pembelajaran yang diterapkan adalah model takım yang membantu peserta didik untuk selalu mengulang kembali hafalannya. Berdasarkan paparan diatas peneliti ini mengetahui lebih dalam tentang pelaksanaan menghafal Al-Quran di DTA Al-ikhlas Kota Tasikmalaya dengan menggunakan model takrir Adapun tujuan dari penelitian ini pertama, Untuk mengetahui maksud dari model pembelajaran takrir dan iniplementasinya dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Quran di DTA Al-ikhlas Babakan Jati Kota Tasikmalaya Kedua, Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaanya model takrir dalam meningkatkan hafalan pada peserta didik di DTA Al- ikhlas Babakan Jati Kota Tasikmalaya. Kenga. Untuk mengetahui implementasi model takrir dalam meningkatkan hafalan pada peserta didik di DTA Al-ikhlas Babakan Jati Tasikmalaya. Penelitian dilakukan dengan meggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat kualitatif yang dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Analisi data penelitian ini dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan Implementasi model pembelajaran takrır dalam meningkatkan hafalan peserta didik di kelas III DTA Al-ikhlas dari siklus 1 dengan rata- rata 76 menjadi siklus 11 dengan rata-rata 90. Model pembelajaran takrir dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam menghafal Al-Quran juz ke 30 di DTA kelas III Al-ikhlas. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai peserta didik per siklusnya dimana siklus I yang awalnya hanya 4 orang atau 36% yang telah tuntas dalam nilai hafalannya Kemudian hasil tersebut diperbaiki lagi pada siklus Il hingga mencapai ketuntasan belajar sebnyak 82% atau 9 peserta didik.

Kata kunci. Impelementasi, model takrir, menghafal al-quran