Bank keliling merupakan inovasi dalam pelayanan perbankan, terutama di daerah pedesaan atau yang sulit dijangkau oleh bank konvensional. Dengan sistem peminjaman berkelompok yang dilakukan setiap minggu atau dua minggu sekali, bank keliling menyalurkan pinjaman kepada masyarakat. Keberadaan Bank Keliling di Rancamacan di Kelurahan Karnıkıl, Kecamatan Mangkubumı, Kota Tasikmalaya, dimanfaatkan sebagai penopang kegiatan ekonomi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menyebabkan masyarakat meminjam kepada bank keliling, dnegan dampak ekonominya bagi masyarakat Rancamacan, serta pandangan hukum Islam terhadap bank keliling. Dengan menggunakan metode kualitatif dan data yang diperoleh melalui survei, observasi, wawancara, dan studi dokumentası. Data dianalisis secara interaktif dengan menggunakan pola pikir deduktif. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui pengamatan dan triangulasi.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Bank Emok ini memberikan kemudahan dalam proses pengajuan pinjaman yang cepat, mudah, dan tanpa jamınan. Ada dua dampak yang dirasakan oleh nasabah, yaitu positif dan negatif Dalam perspektif Hukum Ekonomi Islam, bank keliling bertentangan dengan ajaran Islam karena mengandung unsur riba dan hukumnya haram, sebagaimana tertera dalam Q.S Al-Imran: 130 dan hadist yang diriwayatkan oleh H.R Imam Al- Baihaqi. Hal ini juga didukung oleh fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 1 tahun 2004

Kata Kunci: Bank Keliling, Dampak, Faktor, Masyarakat.