Terdapat dua jenis alasan pindah agama ketika dikaitkan dengan islam: pindah agama karena kenyamanan atau karena keyakinan. Pandangan umum bahwa hampir (kalo tidak semua) kasus masuk islam orang orang barat di Indonesia hanyalah untuk mempermudah pernikahan dan karenanya kepindahan agama itu harus dimasukkan ke dalam jenis "pindah agama karena formalitas." Dalam konteks ini, pandangan yang meng…
Artikel ini mempelajari "gerakan homogenisasi" Islam Indonesia yang dimotori oleh kelompok kelompok sunni konservatif terlihat dalam kasus penyerangan kaum minoritas. Tulisan ini memilih kasus kelompok intelektual syiah di Yogyakarta yang disebut Rausyan fikir, yang diserang oleh kelompok radikal FJI (Front Jihad Islam) pada bulan November dan Desember 2013. Tulisan ini mengemukakan bahwa skena…
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan strategi akulturasi pada masyarakat Tabut sebagai sebuah kelompok minoritas. Akulturasi terjadi ketika dua atau lebih budaya bertemu dan melakukan kontak. Berdasarkan perspektif Berry, terdapat empat strategi yang dapat dipilih oleh individu atau kelompok dalam melakukan proses akulturasi. Tujuan dari strategi akulturasi adalah untuk terjadinya harmonisas…
Kemunculan tarekat Khalwatiyah Samman di Sulawesi Selatan pada paruh kedua abad ke 19 tidak bisa dipandang sekedar sebuah gejala keagamaan yang bersifat lokal. Reputasi tarekat ini yang begitu cepat di kalangan masyarakat kebanyakan terjadi bersamaan dengan pengaruh global gerakan Wahabi di pusat Islam (Mekkah dan Madinah) dan akibat langsung dari perjanjian Bongaya antara Belanda dan penguasa …
Dalam bukunya yang terbaru, penulis artikel ini menjelaskan bahwa Asia adalah "laboratorium besar untuk pluralisme agama." Keberdampingan antara masjid, vihara, gereja, dan berbagai jenis tempat ibadah sudah sejak lama menjadi ciri khas kota kota Asia Tenggara yang dinamis, sementara para antropolog menguji keragaman masyarakat pedesaannya. Kendati demekian, terdapat paradoks. Pada tingkat panu…
Di Malaysia, fatwa resmi yang dikeluarkan oleh tiap negara bagian memegang peranan yang menentukan dalam pengaturan ajaran sesat seperti Darul Arqam, Ahmadiyah, Taslim, Shi'a, dan beberapa aliran sufi. Pengaturan ajaran sesat melalui fatwa resmi ini dapat ditilik kembali sejarahnya semenjak tahun 1930-an. Perkembangan pengawasan terhadap ajaran sesat sangat terkait dengan pergolakan dunia Islam…